Kepala Sekolah : H. Idin Rosjidin Said, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah : Warta , S.Pd
Sie Kurikulum :
1. Tarsan, S.Pd
2. Husen, S.Pd
Pembina OSIS :
1. Abdurahman N., S.Ag
2. Junaedi, S.Pd
3. Chaerul Haris Salam, S.Pd
4. Cucu Sumantri, S.S.
5. Ikin Sodikin, S.Pd
Guru-guru :
1. Dra. Siti Endah
2. Drs. Sapaat
3. Darli, S.Pd
4. Dedi Supriadi, S.Pd.M.Pd
5. Asep Sutisna, S.Pd
6. Neneng Sri Hartati, A.Md
7. Kuslani, S.Pd
8. Laela Rahmi, S.Pd
9. Endah Nurakhmawati, S.Pd
10. Johan Wahyudi, S.E
11. Merry Rahvianti, S.Pd
12. Iim Waslim, S.Pd
13. Gandi Darmawan, S.Pd
14. Ada Wasda, S.Pd
15.
skip to main |
skip to sidebar
Guru lagi nonton kenaikan kelas
MISI
1. Meningkatkan Prestasi dan Mutu Lulusan
2. Meningkatkan Budi Pekerti, Keimanan, Ketaqwaan
3. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Pendidik
4. Menciptakan iklim kerja yang nyaman, kerjasama
yang harmonis, efektif dan efisien.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri.
2. Meningkatkan Budi Pekerti, Keimanan, Ketaqwaan
3. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Pendidik
4. Menciptakan iklim kerja yang nyaman, kerjasama
yang harmonis, efektif dan efisien.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri.
VISI
Unggul dalam prestasi, disiplin dalam meraih cita-cita dengan didasari Iman dan Taqwa
Aktifitas siswa usai ujian
Ibu Guru Lagi Asyik Nonton Acara Kenaikan Kelas
Suasana Ruang Guru
Pelepasan Kelas 9 oleh Kepsek
Tim Kesenian LIGA
Upacara adat perpisahan kelas 9
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SEKOLAH
Oleh
CUCU SUMANTRI, S.S
e-mail : cucu.sumantri@yahoo.co.id
Pada dasarnya mengajar merupakan suatu proses dalam menciptakan situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses Belajar. Dengan demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana (media) yang digunakan dalam kegiatan mengajar yang dirancang oleh guru dapat menciptakan proses Belajar Mengajar berjalan secara optimal.
Salah satu upaya yang harus dilakukan guru agar dalam proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efisien adalah guru mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran di sekolah, dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran tersebut menarik dan tidak monoton yang akhirnya berdampak pada termotivasinya siswa untuk belajar.
Kemajuan teknologi dan informasi khususnya media elektronika seperti komputer, jaringan internet dan lain sebagainya telah mendorong para guru untuk dapat merancang dan menciptakan paradigma baru dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya pada penyampaian materi pembelajaran. Pemanfaatan media elektronika dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah sedikit banyak berpengaruh pada peran sentral guru dalam menyampaikan informasi mengenai bahan ajar yang harus disampaikan kepada siswa. Dahulu proses belajar mengajar lebih didominasi oleh peran guru, namun pada saat ini dengan kemajuan teknologi
dan informasi tersebut tidak lagi terjadi bahkan sebaliknya. Dengan demikian mau tidak mau para guru dituntut untuk dapat menguasai dan menggunakan media pembelajaran tersebut. E-Learning adalah salah satunya
Perkembangan ilmu pengatahuan khususnya dalam bidang elektronika cukup mempengaruhi terhadap perkembangan kehidupan kehidupan masyarakat termasuk dalam dunia pendidikan. Khusus di dalam dunia pendidikan, kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang elektronika dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pada proses belajar mengajar di sekolah seperti pada saat ini sudah mulai berkembang sistem pembelajaran dengan menggunakan e-learning yakni memanfaatkan media elektronik sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
E-learning pada saat ini mulai berkembang bahkan di beberapa negara sudah mulai digunakan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan, khususnya dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun mengenai definisi e-learning itu sendiri masih belum adanya kesamaan pendapat, seperti dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dr. Jo Hamilton – Jone
E-learning atau Internet Enable Learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar.
b. Vaughan Waller
E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital tang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
c. Soekartawi
E-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satelit atau komputer.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahawa pada dasarnya e-learning adalah proses pembelajaran dengan memanfaatkan media elektronik sebagai alat bantu untuk dapat memperjelas, melengkapi pada penyampaian materi pembelajaran.
Proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning tidak hanya terbatas di dalam kelas atau sekolah, tetapi juga dapat dilakukan melalui jarak jauh yakni dengan memanfaatkan kemajuan dan fasilitas teknologi informasi yaitu dengan memanfaatkan komputer dan jaringan internet.
Bahan pembelajaran di internet sangat lengkap dan itu harus disadari akan berpengaruh terhadap tugas dan peran guru dalam proses belajar mengajar. Peran guru yang secara tradisional mendominasi dalam penyampaian pengetahuan kepada siswa akan tidak terjadi lagi.
Meskipun penggunaan pembelajaran dengan e-learning dapat memberikan kemudahan terutama di dalam penyampaian dan penggalian informasi pada proses pembelajaran, tetapi alangkah baiknya dipertimbangkan pula beberapa hal berikut:
a. Tingkat kebutuhan dan efektivitas penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran.
b. Ketersediaan infrastruktur seperti computer, telepon dan jaringan internet serta pendukung lainnya sudah tersedia dan terpasang atau belum.
c. Beban biaya yang akan ditanggung jika menggunakan e-learning misalnya lebih menguntungkan atau merugikan secara ekonomi.
Selain mempertimbangan hal-hal atas, kita juga mesti mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media e-learning pada proses pembelajaran. Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan media e-learning pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan media e-learning dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya:
1. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar untuk petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet.
2. Siswa dapat mereview (mengulangi) bahan ajar pada setiap saat, kapan dan
dimana saja mengingat bahan ajar biasanya sudah tersimpan di computer.
3. Siswa akan lebih aktif untuk mencari data dan informasi sendiri.
4. Siswa dapat mencari dan menambah informasi yang berkaitan dengan bahan
yang diperlukan dan dipelajarinya.
b. Kelemahan media e-learning dibangdingkan dengan media lainnya:
1. Interksi dan hubungan social antara guru dan siswa akan berkurang.
2. Kecendrungan mengabaikan aspek akademik dan social, serta mendorong
tumbuhnya aspek bisnis/komersial dalam belajar.
3. Berubahnya peran guru dan proses belajar akan lebih cendrung kepada model
pelatihan atau diklat.
4. Tidak semua tempat atau sekolah memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang
pembelajaran dengan e-learning seperti fasilitas computer, jaringan internet
dan jaringan listrik.
5. Kurangnya tenaga professional dalam bidang internet serta kurangnya
penguasaan pengoperasian computer.
Penggunaan E-Learning dama Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi dua bahkan multi arah yang dibangun guru untuk dapat mengembangkan kreatifitas berpikir pada siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan merekonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Dalam pembelajaran guru dintuntut dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dapat memahami berbagai model pembelajaran yang dapat memotivasi kemampuan siswa untuk belajar. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif maka perlu ditunjang oleh strategi pembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran merupakan salah satu kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk menyususn strategi pembelajaran yang tepat perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Memilih pendekatan pembelajaran yang tepat.
3. Memilih dan menetapkan metode, teknik dan prosedur pembelajaran.
4. Media pembelajaran.
5. Menetapkan penilaian.
Di antara hal diatas pada bagian ini akan diuraikan mengenai penggunaan media dalam pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memberikan stimulus (rangsangan) dalam meningkatkan motivasi siswa sehingga terjadi interaksi dalam belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran meliputi media paling sederhana yang berbentuk verbal, amapi dengan media nyata.
Seperti telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, salah satu media pembelajaran yang saat ini sedang berkembang adalah penggunaan e-learning. Penggunaan e-learning pada dasarnya dapat dipergunakan di semua mata pelajaran, termasuk pula pada pembelajaran Teknologi Infromasi dan Komunikasi.
Belajar teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya mempelajari teori-teori yang sudah ada saja tetapi juga mempraktekkannya dalam kegiatan sehari-hari. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi pada saat ini yang berdampak pada semakin cepatnya akses informasi dan data menjadikan semakin kompleksnya materi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, untuk mengatasai hal tersebut pembelajaran dengan menggunakan media e-learning dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan. Ada beberapa hal kelebihan penggunaan e-learning pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi,
seperti:
1. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dan mencari informasi khususnya mengenai bahan ajar dengan tanpa terbatas oleh jarak, waktu dan tempat.
2. Guru dapat mencari informasi tambahan yang diperlukan untuk dipelajari dengan menggunakan akses internet.
3. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme pada proses pembelajaran.
4. Dapat lebih membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
5. Menambah pengalaman pribadi dan kemandiran siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
Meskipun penggunaan e-learning dapat membantu kelancaran pada proses pebelajaran, namun terlebih dahulu hendaknya mempertimbangkan pula berbagai aspek lainnya, seperti :
1. Kesesuaian penggunaan e-learning dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Tingkat kemampuan siswa, dan kompleksitas e-learning itu sendiri.
3. Fasilitas dan saran infrastruktur penunjang pembealajarn dengan menggunaakan e-learning.
Seperti telah di uraikan sebelumnya, e-learning memang memiliki banyak kelebihan di bandingkan dengan penggunaan media pembelajaran lainnya, tetapi terlepas dari itu semua, e-learning juga memiliki kekurangan seperti berikut:
1. Perlunya penyusunan rencana penggunaan e-learning secara matang dan terarah dengan pengawasan siswa yang ketat, agar terhindar dari penggunaan komputer dan internet untuk hal-hal negatif.
2. Tidak semua siswa memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai penggunaan komputer dan internet.
3. Guru dituntut untuk dapat merancang dan menyusun bahan yang akan disampaikan melalui media elektronik misalnya dengan komputer, menyiapkan materi atau informasi yang akan dicari jika menggunakan jasa internet.
4. Guru dan siswa dituntut untuk dapat mengoperasikan komputer dan internet serta penguasaan terhadap bahasa komputer.
5. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas komputer, internet, jaringan listrik serta sarana penunjang lainnya.
6. Hubungan interaksi guru dan siswa akan terkurangi, bahkan sentuhan kasih sayang seorang guru untuk memotivasi belajar dan perhatian kepada siswa akan berkurang.
DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SEKOLAH
Oleh
CUCU SUMANTRI, S.S
e-mail : cucu.sumantri@yahoo.co.id
Pada dasarnya mengajar merupakan suatu proses dalam menciptakan situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses Belajar. Dengan demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana (media) yang digunakan dalam kegiatan mengajar yang dirancang oleh guru dapat menciptakan proses Belajar Mengajar berjalan secara optimal.
Salah satu upaya yang harus dilakukan guru agar dalam proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efisien adalah guru mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran di sekolah, dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran tersebut menarik dan tidak monoton yang akhirnya berdampak pada termotivasinya siswa untuk belajar.
Kemajuan teknologi dan informasi khususnya media elektronika seperti komputer, jaringan internet dan lain sebagainya telah mendorong para guru untuk dapat merancang dan menciptakan paradigma baru dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya pada penyampaian materi pembelajaran. Pemanfaatan media elektronika dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah sedikit banyak berpengaruh pada peran sentral guru dalam menyampaikan informasi mengenai bahan ajar yang harus disampaikan kepada siswa. Dahulu proses belajar mengajar lebih didominasi oleh peran guru, namun pada saat ini dengan kemajuan teknologi
dan informasi tersebut tidak lagi terjadi bahkan sebaliknya. Dengan demikian mau tidak mau para guru dituntut untuk dapat menguasai dan menggunakan media pembelajaran tersebut. E-Learning adalah salah satunya
Perkembangan ilmu pengatahuan khususnya dalam bidang elektronika cukup mempengaruhi terhadap perkembangan kehidupan kehidupan masyarakat termasuk dalam dunia pendidikan. Khusus di dalam dunia pendidikan, kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang elektronika dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pada proses belajar mengajar di sekolah seperti pada saat ini sudah mulai berkembang sistem pembelajaran dengan menggunakan e-learning yakni memanfaatkan media elektronik sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
E-learning pada saat ini mulai berkembang bahkan di beberapa negara sudah mulai digunakan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan, khususnya dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun mengenai definisi e-learning itu sendiri masih belum adanya kesamaan pendapat, seperti dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dr. Jo Hamilton – Jone
E-learning atau Internet Enable Learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar.
b. Vaughan Waller
E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital tang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
c. Soekartawi
E-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satelit atau komputer.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahawa pada dasarnya e-learning adalah proses pembelajaran dengan memanfaatkan media elektronik sebagai alat bantu untuk dapat memperjelas, melengkapi pada penyampaian materi pembelajaran.
Proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning tidak hanya terbatas di dalam kelas atau sekolah, tetapi juga dapat dilakukan melalui jarak jauh yakni dengan memanfaatkan kemajuan dan fasilitas teknologi informasi yaitu dengan memanfaatkan komputer dan jaringan internet.
Bahan pembelajaran di internet sangat lengkap dan itu harus disadari akan berpengaruh terhadap tugas dan peran guru dalam proses belajar mengajar. Peran guru yang secara tradisional mendominasi dalam penyampaian pengetahuan kepada siswa akan tidak terjadi lagi.
Meskipun penggunaan pembelajaran dengan e-learning dapat memberikan kemudahan terutama di dalam penyampaian dan penggalian informasi pada proses pembelajaran, tetapi alangkah baiknya dipertimbangkan pula beberapa hal berikut:
a. Tingkat kebutuhan dan efektivitas penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran.
b. Ketersediaan infrastruktur seperti computer, telepon dan jaringan internet serta pendukung lainnya sudah tersedia dan terpasang atau belum.
c. Beban biaya yang akan ditanggung jika menggunakan e-learning misalnya lebih menguntungkan atau merugikan secara ekonomi.
Selain mempertimbangan hal-hal atas, kita juga mesti mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media e-learning pada proses pembelajaran. Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan media e-learning pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan media e-learning dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya:
1. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar untuk petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet.
2. Siswa dapat mereview (mengulangi) bahan ajar pada setiap saat, kapan dan
dimana saja mengingat bahan ajar biasanya sudah tersimpan di computer.
3. Siswa akan lebih aktif untuk mencari data dan informasi sendiri.
4. Siswa dapat mencari dan menambah informasi yang berkaitan dengan bahan
yang diperlukan dan dipelajarinya.
b. Kelemahan media e-learning dibangdingkan dengan media lainnya:
1. Interksi dan hubungan social antara guru dan siswa akan berkurang.
2. Kecendrungan mengabaikan aspek akademik dan social, serta mendorong
tumbuhnya aspek bisnis/komersial dalam belajar.
3. Berubahnya peran guru dan proses belajar akan lebih cendrung kepada model
pelatihan atau diklat.
4. Tidak semua tempat atau sekolah memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang
pembelajaran dengan e-learning seperti fasilitas computer, jaringan internet
dan jaringan listrik.
5. Kurangnya tenaga professional dalam bidang internet serta kurangnya
penguasaan pengoperasian computer.
Penggunaan E-Learning dama Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi dua bahkan multi arah yang dibangun guru untuk dapat mengembangkan kreatifitas berpikir pada siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan merekonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Dalam pembelajaran guru dintuntut dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dapat memahami berbagai model pembelajaran yang dapat memotivasi kemampuan siswa untuk belajar. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif maka perlu ditunjang oleh strategi pembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran merupakan salah satu kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk menyususn strategi pembelajaran yang tepat perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Memilih pendekatan pembelajaran yang tepat.
3. Memilih dan menetapkan metode, teknik dan prosedur pembelajaran.
4. Media pembelajaran.
5. Menetapkan penilaian.
Di antara hal diatas pada bagian ini akan diuraikan mengenai penggunaan media dalam pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memberikan stimulus (rangsangan) dalam meningkatkan motivasi siswa sehingga terjadi interaksi dalam belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran meliputi media paling sederhana yang berbentuk verbal, amapi dengan media nyata.
Seperti telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, salah satu media pembelajaran yang saat ini sedang berkembang adalah penggunaan e-learning. Penggunaan e-learning pada dasarnya dapat dipergunakan di semua mata pelajaran, termasuk pula pada pembelajaran Teknologi Infromasi dan Komunikasi.
Belajar teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya mempelajari teori-teori yang sudah ada saja tetapi juga mempraktekkannya dalam kegiatan sehari-hari. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi pada saat ini yang berdampak pada semakin cepatnya akses informasi dan data menjadikan semakin kompleksnya materi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, untuk mengatasai hal tersebut pembelajaran dengan menggunakan media e-learning dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan. Ada beberapa hal kelebihan penggunaan e-learning pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi,
seperti:
1. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dan mencari informasi khususnya mengenai bahan ajar dengan tanpa terbatas oleh jarak, waktu dan tempat.
2. Guru dapat mencari informasi tambahan yang diperlukan untuk dipelajari dengan menggunakan akses internet.
3. Dapat mengurangi terjadinya verbalisme pada proses pembelajaran.
4. Dapat lebih membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.
5. Menambah pengalaman pribadi dan kemandiran siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
Meskipun penggunaan e-learning dapat membantu kelancaran pada proses pebelajaran, namun terlebih dahulu hendaknya mempertimbangkan pula berbagai aspek lainnya, seperti :
1. Kesesuaian penggunaan e-learning dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Tingkat kemampuan siswa, dan kompleksitas e-learning itu sendiri.
3. Fasilitas dan saran infrastruktur penunjang pembealajarn dengan menggunaakan e-learning.
Seperti telah di uraikan sebelumnya, e-learning memang memiliki banyak kelebihan di bandingkan dengan penggunaan media pembelajaran lainnya, tetapi terlepas dari itu semua, e-learning juga memiliki kekurangan seperti berikut:
1. Perlunya penyusunan rencana penggunaan e-learning secara matang dan terarah dengan pengawasan siswa yang ketat, agar terhindar dari penggunaan komputer dan internet untuk hal-hal negatif.
2. Tidak semua siswa memiliki kemampuan dan keterampilan mengenai penggunaan komputer dan internet.
3. Guru dituntut untuk dapat merancang dan menyusun bahan yang akan disampaikan melalui media elektronik misalnya dengan komputer, menyiapkan materi atau informasi yang akan dicari jika menggunakan jasa internet.
4. Guru dan siswa dituntut untuk dapat mengoperasikan komputer dan internet serta penguasaan terhadap bahasa komputer.
5. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas komputer, internet, jaringan listrik serta sarana penunjang lainnya.
6. Hubungan interaksi guru dan siswa akan terkurangi, bahkan sentuhan kasih sayang seorang guru untuk memotivasi belajar dan perhatian kepada siswa akan berkurang.
Meningkatkan Prestasi dan Mutu Lulusan
PEMBELAJARAN
BERBASIS
I C T
(Information and Communication Technology)
Oleh
H. Idin Rosjidin Said, S.Pd.
NIP. 130 691 231
KEPALA UPTD SMP NEGERI 3 LIGUNG
Memasuki era globalisasi, persaingan diberbagai bidang sungguh sangat dapat dirasakan. Terutama dengan kemajuan Ilmu dan Teknologi, seakan bersaing disetiap bidang secara cepat, tepat dan akurat. Tidak lagi hitungan hari, justru dengan adanya peningkatan teknologi terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi, hitungan hari, jam, menit sudah sangat jauh tertinggal. Informasi yang terjadi di seantero dunia, harus sepersekian detik sudah harus terakomodir oleh kita baik melalui jaringan internet maupun jaringan informasi hig tech lainnya.
Untuk menuju ketercapaian layanan informasi yang lebih cepat dan akurat diperlukan tenaga SDM yang mampu memahami sekaligus cakap dan kreatif dalam mengikuti perkembangan/kemajuan dari teknologi, informasi dan komunikasi yang paling mutakhir.
Itulah sebabnya dengan Pembelajaran Berbasis ICT, mudah-mudahan siswa diberikan dasar untuk melangkah lebih komprehensif dalam Teknologi, Informasi dan Komunikasi ini melalui antisipasi perkembangan IPTEK masa kini dan masa yang akan dating.
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah, diberikan alokasi waktu 2 (dua) jam per minggu.
Pada awal kegiatan siswa secara komprehensif/pemahaman, diperkenalkan terhadap siswa berbagai peralatan, sejarah, peranan, keuntungan dan dampak dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada kegiatan mengenal operasi dasar komputer siswa dikenalkan cara mengaktifkan , mematikan dan melakukan operasi dasar Operating System secara sistemik.
Untuk selanjutnya bahan/materi pelajaran
kelas VII terdiri dari :
1) Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Masa ke Masa
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi, Menguntungkan atau Merugikan ?
3) Menggunakan Komputer sesuai Prosedur
4) Memahami Lebih Jauh Sistem Operasi
5) Perangkat Keras Komputer
6) Berkenalan dengan Perangkat Lunak: Program Aplikasi
7) Menggunakan Program Aplikasi Pengolah Kata
Kelas VIII
1) Perangkat Lunak Pengolah Angka
2) Membuat Berkas Baru dengan Program Pengolah Angka
3) Memodifikasi Berkas dengan Program Pengolah Angka
4) Menerapkan Formula dan Fungsi Sederhana
5) Membuat Chart (Grafik) Sederhana
6) Pengolahan Data Base
7) Penggabungan Data/Berkas Program Pengolah Kata dan Pengolah Angka
8) Membuat Berbagai Model Publikasi
Kelas IX
1) Perangkat Keras dan Sistem Akses Internet
2) Tata Cara Akses Internet
3) Pelayanan Atau Fasilitas Di Internet
4) Mendemonstrasikan Akses Web
5) Mendemonstrasikan Pemakaian E-Mail
Beberapa tantangan yang harus direspon dan pembelajaran materi Teknologi Informasi dan Komunikasi, masih banyaknya guru penyaji yang belum secara qualified mampu menyajikan secara optimal, dikarenakan keterbatasan dan kemampuan dari pihak penyaji. Untuk itu Dinas terkait perlu mengantisipasi hal tersebut bila baik melalui Penataran, Work Shop dan lain sebagainya untuk penyamaan visi dan peningkatan kemampuan dari setiap guru/penyaji materi. Karena secara formal institusi terkait belum ada jurusan yang secara spesifik mengeluarkan tenaga pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Namun demikian, pihak sekolah dengan berbagai daya dan usaha agar dapat mengkondisikan baik itu tenaga pengajar maupun Sarana dan Prasarana dari Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut, sehingga proses pembelajaran tetap dapat berlangsung secara optimal.
Dari kegiatan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut siswa diharapkan agar dapat :
1) Memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi
2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi.
3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4) Menghargai karya cipta bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dan pada ahirnya siswa memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dunia kerja yang dihadapinya. Semoga.
BERBASIS
I C T
(Information and Communication Technology)
Oleh
H. Idin Rosjidin Said, S.Pd.
NIP. 130 691 231
KEPALA UPTD SMP NEGERI 3 LIGUNG
Memasuki era globalisasi, persaingan diberbagai bidang sungguh sangat dapat dirasakan. Terutama dengan kemajuan Ilmu dan Teknologi, seakan bersaing disetiap bidang secara cepat, tepat dan akurat. Tidak lagi hitungan hari, justru dengan adanya peningkatan teknologi terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi, hitungan hari, jam, menit sudah sangat jauh tertinggal. Informasi yang terjadi di seantero dunia, harus sepersekian detik sudah harus terakomodir oleh kita baik melalui jaringan internet maupun jaringan informasi hig tech lainnya.
Untuk menuju ketercapaian layanan informasi yang lebih cepat dan akurat diperlukan tenaga SDM yang mampu memahami sekaligus cakap dan kreatif dalam mengikuti perkembangan/kemajuan dari teknologi, informasi dan komunikasi yang paling mutakhir.
Itulah sebabnya dengan Pembelajaran Berbasis ICT, mudah-mudahan siswa diberikan dasar untuk melangkah lebih komprehensif dalam Teknologi, Informasi dan Komunikasi ini melalui antisipasi perkembangan IPTEK masa kini dan masa yang akan dating.
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah, diberikan alokasi waktu 2 (dua) jam per minggu.
Pada awal kegiatan siswa secara komprehensif/pemahaman, diperkenalkan terhadap siswa berbagai peralatan, sejarah, peranan, keuntungan dan dampak dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada kegiatan mengenal operasi dasar komputer siswa dikenalkan cara mengaktifkan , mematikan dan melakukan operasi dasar Operating System secara sistemik.
Untuk selanjutnya bahan/materi pelajaran
kelas VII terdiri dari :
1) Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Masa ke Masa
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi, Menguntungkan atau Merugikan ?
3) Menggunakan Komputer sesuai Prosedur
4) Memahami Lebih Jauh Sistem Operasi
5) Perangkat Keras Komputer
6) Berkenalan dengan Perangkat Lunak: Program Aplikasi
7) Menggunakan Program Aplikasi Pengolah Kata
Kelas VIII
1) Perangkat Lunak Pengolah Angka
2) Membuat Berkas Baru dengan Program Pengolah Angka
3) Memodifikasi Berkas dengan Program Pengolah Angka
4) Menerapkan Formula dan Fungsi Sederhana
5) Membuat Chart (Grafik) Sederhana
6) Pengolahan Data Base
7) Penggabungan Data/Berkas Program Pengolah Kata dan Pengolah Angka
8) Membuat Berbagai Model Publikasi
Kelas IX
1) Perangkat Keras dan Sistem Akses Internet
2) Tata Cara Akses Internet
3) Pelayanan Atau Fasilitas Di Internet
4) Mendemonstrasikan Akses Web
5) Mendemonstrasikan Pemakaian E-Mail
Beberapa tantangan yang harus direspon dan pembelajaran materi Teknologi Informasi dan Komunikasi, masih banyaknya guru penyaji yang belum secara qualified mampu menyajikan secara optimal, dikarenakan keterbatasan dan kemampuan dari pihak penyaji. Untuk itu Dinas terkait perlu mengantisipasi hal tersebut bila baik melalui Penataran, Work Shop dan lain sebagainya untuk penyamaan visi dan peningkatan kemampuan dari setiap guru/penyaji materi. Karena secara formal institusi terkait belum ada jurusan yang secara spesifik mengeluarkan tenaga pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Namun demikian, pihak sekolah dengan berbagai daya dan usaha agar dapat mengkondisikan baik itu tenaga pengajar maupun Sarana dan Prasarana dari Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut, sehingga proses pembelajaran tetap dapat berlangsung secara optimal.
Dari kegiatan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut siswa diharapkan agar dapat :
1) Memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi
2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi.
3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4) Menghargai karya cipta bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dan pada ahirnya siswa memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dunia kerja yang dihadapinya. Semoga.